Senin, 02 April 2012

bagoozz


Bahrain

 
Bahrain telah ditempati oleh manusia sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di Teluk Persia telah berpengaruh bagi orang-orang AssyriaBabiloniaYunaniPersia, dan terakhir sekali Arab (penduduknya kemudian menjadi Muslim). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai Dilmun , Tylos (nama Yunaninya), Awal, malah Mishmahig sewaktu dibawah pemerintahan Kesultanan Persia.
Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam Bahasa Arab berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.

Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat pemukiman sepanjang. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain menjadi bagian dari Babilon lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi propinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Propinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara Portugisdan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nadir Shah menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung mayoritas Syiah. Pada lewat abad ke-18 Masehi Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan Britania Raya dan menjadi negeri dibawah naungan Britania.
Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkansistem pendidikan modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun 1970Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.
Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus 1971, menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga minyak pada tahun 1980-an sangat menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.
Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
Bahrain hingga hari ini merupakan anggota Liga Arab.

DUBAI

Perang Teluk Persia 1990 memiliki dampak besar terhadap kota ini. Secara ekonomi, bank di Dubai mengalami penarikan dana yang cukup besar karena kondisi politik tak menentu di wilayah itu. Selama 1990-an, bagaimanapun, banyak komunitas dagang asing — pertama dari Kuwait, selama Perang Teluk, dan kemudian dari Bahrain, selama kerusuhan Syiah — memindahkan bisnis mereka ke Dubai.]
 Dubai menyediakan pangkalan pengisian bahan bakar kepada pasukan sekutu di zona bebas Jebel Ali selama Perang Teluk Persia, dan lagi, selama Invasi Irak 2003. Peningkatan besar harga minyak setelah Perang Teluk Persia memaksa Dubai terus fokus pada perdagangan bebas dan pariwisata.[30] Kesuksesan zona bebas Jebel Ali membolehkan kota ini menggunakan modelnya untuk membangun kumpulan zona bebas baru, seperti Dubai Internet CityDubai Media City dan Dubai Maritime City. Pembangunan Burj Al Arab, hotel berdiri bebas tertinggi di dunia, juga pembangunan permukiman baru, juga digunakan untuk memasarkan Dubai dalam bidang pariwisata. Sejak 2002, kota ini mengalami peningkatan investasi real estat pribadi dalam membentuk kembali langit-langit Dubai[30] dengan proyek seperti The Palm IslandsThe World Islands dan Burj Dubai. Tetapi, pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh nilai inflasi yang naik (11.2% pada tahun 2007 ketika dihitung terhadap Indeks Harga Konsumen) yang digabungkan karena harga penyewaan perkantoran dan permukiman yang berlipat ganda, mengakibatkan peningkatan substansial biaya hidupbagi para penghuninya

Pantai Pitung


Pulau Tidung merupakan salah satu kelurahan diKepulauan SeribuPulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang.
Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang.

Di pulau ini dapat ditemui perkampungan penduduk dan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan, selanjutnya jalan setapak yang panjang ini ini akan melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi, sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke jembatan panjang yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil tanpa penduduk.
Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang keinginan untuk bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai biru tanpa ombak.
Di penghujung jembatan penghubung, menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, masih tampil indah ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi yang pasirnya putih lembut, sangat indah pemandangannya.

Stonehenge


Stonehenge merupakan suatu bangunan yang dibangun padazaman Perunggu, dan Neolitikum. Ia terletak berdekatan denganAmesbury di WiltshireInggris, sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut Salisbury. Stonehenge mencakup bangunan tambak tanah yang mengelilingi batu besar berdiri tegak dalam bulatan, yang dikenal sebagai megalitikum. Terdapat pertikaian mengenai usia sebenarnya lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan arkeologmemperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara 2500 SM sampai 2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembanguan monumen Stonehenge yang lebih awal yang berasal dari waktu sekitar 3100 SM.
Pada awal abad ke-20, kebanyakan dari batu-batu itu tidak lagi tegak berdiri. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya wisatawan yang menaiki Stonehenge pada sekitar abad ke-19 karena keingin tahuan mereka yang besar. Semenjak itu, telah dilakukan tiga tahap renovasi untuk menegakkan kembali batu yang miring atau terbalik, dan untuk mengembalikan batu-batu tersebut ke tempat semula dengan teliti. Secara tidak langsung, ini berarti bentuk Stonehenge tidak lagi asli seperti asalnya seperti yang disebutkan dalam promosi pariwisata. Sebaliknya, sebagaimana peninggalan sejarah yang lain, tahap-tahap renovasi telah dilakukan.
Stonehenge merupakan nama yang diberikan kepada tugu peringatan yang dikenal sebagai henge yang terdiri dari kurungan atau lingkaran tambak dengan parit di dalam. Sebagaimana yang sering terjadi dalam istilah arkeologi ini merupakan istilah warisan dari penguasa zaman kuno dan sepatutnya Stonehenge tidak boleh dikelompokkan sebagai henge sebenarnya, disebabkan tambaknya berada di bagian sebelah dalam parit. Walaupun seusia dengan henges zaman Neolithikum yang menyerupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgarnamun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik.
Tempat ini dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.

Senin, 19 Maret 2012

10 misteri...

10 Wajah Manusia Di Planet Mars

Wilayah Cydonian di Mars menarik banyak perhatian karena salah satu bukit di daerah itu tampak seperti buatan manusia. Wilayah ini pertama kali dicitrakan secara rinci oleh pengorbit Viking 1, yang diluncurkan 
pada tahun 1975. Beberapa gambar yang diambil oleh Viking, termasuk yang diambil pada tahun 1976 menunjukkan bahwa salah satu mesa Cydonian memiliki bukit berpenampilan wajah. Para ilmuwan menganggap wajah sebagai trik cahaya dan bayangan, tetapi kemudian gambar kedua juga menunjukkan wajah pada sudut-matahari yang berbeda
Hal ini menarik perhatian dari organisasi intelijen luar Bumi, dan beberapa host talk show yang percaya bahwa gambar Wajah adalah sebuah hasil dari peradaban Mars yang lama hilang. Kebanyakan ilmuwan masih memegang kepercayaan bahwa wajah itu hanya konsekuensi dari melihat kondisi.
Pada tahun 2003, ketika badan antariksa Eropa meluncurkan Mars Express, mampu menggabungkan data dari kamera stereo resolusi tinggi dan membuat representasi 3D dari “Wajah di Mars”. Gambar paling baru (bawah) akan membuat yang percaya dengan teori mahluk mars akan terdiam bahkan yang paling setia.
Gambar menunjukkan sisa massif, diperkirakan telah terbentuk dari tanah longsor dan bentuk awal pembentukan puing-puing apron, tetapi tidak ada wajah yang terlihat.
9. Batu Suku Ica

BAtu Ica adalah batu yang ditemukan di sebuah gua di Peru. Gua tempat penemuan tidak pernah diidentifikasi. BAtu itu telah diukir dengan ukiran orang-orang Aztec melawan dinosaurus, ikan punah, operasi jantung terbuka dan hal-hal lainnya yang menunjukkan peradaban maju.
Seorang petani ditangkap karena menjual batu-batu (yang diklaim bersejarah) untuk wisatawan, tapi kemudian ia mengakui mereka membuatnya sendiri.
Untuk mendapatkan kesan kuno, ia mengatakan ia meninggalkan batu-batu di kandang ayam, dan membiarkan ayam melakukan efek-efek korosi dan efek perubahan alam lainnya, banyak Orang Lain juga telah membuat dan menjual Ica Stones.Tidak ada bukti dari sebuah peradaban di daerah itu, tidak ada puing-puing, tulang atau apapun.
8. Mary Celeste

Kapal Mary Celeste ditemukan terapung di laut tanpa awaknya. Cerita bermual dari ditemukannya makanan , masih panas dan siap untuk dimakan, kapal yang ditemukan ditinggalkan tapi tanpa barang pribadi yang diambil, dengan bekas hangus berupa lingkaran aneh di dek – diklaim menunjukkan penculikan alien.
Yang benar adalah jauh lebih membosankan. Kapal Mary Celeste kemungkinan menurut tanda-tandanya ditinggalkan krunya cengan terburu – buru. Juga diklaim kapal itu membuat suara-suara aneh. Kapten mungkin mengira kapalnya tenggelam, sehingga ia pergi dengan krunya.
7 .Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda merupakan kawasan segitiga laut Atlantik di mana sejumlah besar kapal dan pesawat telah jatuh, atau menghilang, tanpa jejak. Namun, banyak kapal-kapal dan pesawat yang menghilang yang diklaim di Segitiga Bermuda tidak benar-benar lenyap di Segitiga Bermuda. Selain itu, kemungkinan karena jumlah lenyapnya pesawat / kapal dan kecelakaan tidak lazim bagi suatu daerah seluas itu .
Kisah Segitiga Bermuda telah dikembangkan karena histeria media dan penulis yang terobsesi dan ingin dipublikasikan.
6. Perhitungan kalender Suku Maya

Satu-satunya hal misterius di sini adalah Suku Maya itu sendiri, dan bagaimana mereka menyusun kalender.Kalender terlihat seperti ini, 12.18.16.2.6, meskipun ini bukan tanggal hari ini. Jumlah hitungan akan sampai pada akhirnya suatu hari, ketika sudah mencapai jumlah tertentu, dan akan diatur ulang kembali ke angka nol dan nomor awal berikutnya untuk kalender itu adalah satu. dengan kata lain seperti di RESET !!
Hitungan kalender suku Maya kuno akan berakhir pada tahun 2012, sehingga orang memprediksi dunia akan berakhir juga.
Pikirkan kalender Maya sebagai odometer, ketika nomor mencapai nol, mereka akan mulai menghitung naik dari satu lagi. Sebenarnya nggak ada misteri di sini
5. Monster LochNess

monster Loch Ness, diduga sebuah Plesiosaurus yang tersisa dari masa dinosaurus. Ada sonar’s yang telah melihat ‘sesuatu’, foto dll untuk mendukung keberadaan Rakasa Loch Ness.
Apa yang belum ada, adalah pemikiran dengan akal sehat. Legenda LochNess telah ada selama lebih dari 1500 tahun. Itu adalah salah satu mosnter yang sangat tua.
Tentu saja, monster itu bisa berkembang biak, tapi itu berarti sebuah keluarga monster.
Jadi Bagaimana dengan banyaknya monster tapi tidak ada bukti yang pasti? Adakah Sebuah foto yang jelas yang tidak dapat dibantah ? Tapi sampai hari ini tidak ada apa-apa kecuali banyak turis dengan obsesi.
4. Bigfoot

Bigfoot adalah kera prasejarah yang tampak seperti binatang. berbulu dan memiliki kaki besar.
Seperti dengan MonsterLoch Ness, hanya ada foto buram dan jejak kaki yang dipertanyakan kebenarannya. Sama seperti Rakasa Loch Ness, tidak ada bukti nyata dari keberadaan Bigfoot. Tidak ada kotoran bigfoot, tidak ada tulang, tidak ada artifak. untuk pembuktian, Tidak ada, kecuali banyak penampakan. Akhirnya,Bigfoot mungkin salah satu bagian dari sebuah imajinasi liar dari beberapa orang.

3. Kain Kafan dari Turin


Kain Kafan dari Turin adalah kain yang diduga digunakan untuk membungkus Yesus setelah kematiannya. Wajah Yesus secara ajaib ditemukan di kain. Beberapa darah, tipe AB ditemukan pada kain.
Pertama, golongan darah AB ditemukan pada pita yang digunakan untuk mengangkat fibril pada kain kafan dan bukan pada kain kafan itu sendiri.
Kedua, bisa jadi darah siapa pun, dari siapa pun yang pernah menangani kain kafan.
Terakhir, darah tua yang mengering adalah hitam sedangkan noda pada kain kafan berwarna merah.
Ini sangat memungkin Satu teori bahwa model laki-laki dicat dan dibungkus dalam kain kafan untuk menciptakan sosok Kristus. cat Vermillion terpampang pada model pergelangan tangan, kaki dan tubuh untuk membuat darah.
Dan setelah dianalisa, kain kafan telah menunjukkan bekas pigmen cat yang umum digunakan pada abad 14.
2. Astrology

Astrologi adalah praktek memeriksa bintang-bintang untuk memberitahu kami tentang masa depan kita.Orang yang lahir pada waktu tertentu bulan memiliki tanda bintang tertentu, misalnya, Leo, lahir di bulan Juli / Agustus. Dimana beberapa tanda bintang harian mungkin akurat,dan hal ini kebetulan.
Tidak ada cara banyak tua, mungkin bintang mati dapat memberitahu kita tentang masa depan.
Tanda dari Bintang Sehari -hari disimpan cukup jelas bahwa mereka bisa diterapkan pada apa pun.
Misalnya, “Anda akan bertemu dengan seseorang yang baru hari ini”, dan ternyata kita bertemu dengan orang baru setiap hari ,baik di toko, bus, dan dimanapun
1 . Mayat Yang tidak Membusuk

Mayat yang Abadi adalah mayat yang telah “diawetkan tanpa pembalseman atau sarana buatan lainnya ‘. Yang paling terkenal adalah St Bernadette Soubirous (di atas), yang meninggal pada tahun 1879.
Wajah dan tangannya terbuat dari lilin. Lilin telah ditambahkan karena wajahnya menjadi lebih kurus ketika ia pertama kali digali. mayat lain mengeluarkan bau yang manis, mirip dengan cairan pembalseman.
Lainnya masih disebabkan oleh cara mereka dikuburkan,bisa di tanah alkali, yang kekurangan oksigen sehingga tidak ada bakteri dan cacing. 

Kamis, 08 Maret 2012

-PERANG DUNIA-


Perang telah ada hampir sejak awal keberadaan umat manusia itu sendiri. Kebutuhan ekonomi dan politik yang saling bersaing telah menggiring manusia untuk mengangkat senjata melawan satu sama lain. Senjata dan tentara telah berkembang berdampingan, sehingga perang telah tumbuh semakin dahsyat dan merusak.
Namun, sampai abad ke-20, perang masih berbentuk "perang garis depan", di mana para serdadu dari kedua belah pihak bertemu di kedua sisi medan perang dan pertempuran hanya berlangsung di sekitar medan ini. Dalam bentrokan ini, hanya serdadu sajalah yang terbunuh.
Tetapi di abad ke-20, sejenis perang baru telah lahir, perang yang sasarannya tidak hanya para serdadu, namun juga rakyat banyak. Akibat perang seperti itu dirasakan tidak hanya di beberapa negara saja, namun cenderung telah menyeret seluruh dunia ke dalam mulut menganga yang mengerikan.
Sepanjang sejarah, perang telah menimbulkan korban dan penderitaan yang hebat pada masyarakat. Sejumlah nabi yang diutus kepada manusia sebagai utusan Allah telah memperingatkan mereka akan malapetaka dan kekisruhan ini.
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan." (QS Al-Ankabut: 36)
Melalui suara nabi mereka, bangsa Israel berjanji kepada Allah untuk tidak menumpahkan darah:
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. (QS Al-Baqarah: 84)Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.

Franz Ferdinand, istri dan anaknya
Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan.
Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.
Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan. Sumbu sudah dinyalakan.
Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis. Menanggapi dengan cepat, pasukan Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu serangan balik.
Walaupun kedua pasukan menderita kerugian parah, tidak ada kemajuan di garis depan pertempuran. Baik serdadu Prancis maupun Jerman bersembunyi di parit untuk melindungi diri. Akibat serangkaian serangan yang berlarut-larut hingga beberapa bulan, sekitar 400.000 serdadu Prancis terbunuh. Korban meninggal dari serdadu Jerman mencapai 350.000.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana.
Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.
Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.
Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam.
Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.
Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja.
Setiap serangan berakibat sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer.
Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya. Banyak orang kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.
Penyebab utama di balik malapetaka masyarakat ini adalah ambisi politik dan kepentingan kalangan dengan paham tertentu. Membuat kerusakan, yang disebabkan oleh cita-cita duniawi orang yang mengingkari Allah, dilarang di dalam Al Quran. Allah melarang manusia menyebabkan kerusakan di muka bumi:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-A’raf: 56)Perang Dunia I menandai mulai munculnya sejumlah besar gejala yang mematikan. Salah satu di antaranya adalah bahwa perang mulai menyerang tidak hanya pasukan tentara, tetapi juga rakyat sipil. Pengeboman pertama yang ditujukan kepada penduduk sipil adalah serangan pada tahun 1915 ke Inggris oleh pesawat zeppelin Jerman. Bom yang dijatuhkan dari pesawat zeppelin ini meminta korban nyawa banyak orang tak berdosa.
Kapal selam Jerman U-boat memulai operasi untuk menembaki kapal-kapal sipil yang melintasi Samudera Atlantik. Pada tanggal 7 Mei 1915, kapal lintas-atlantik terbesar di dunia, Lusitania, tenggelam tepat di dekat pantai Irlandia karena serangan kapal U-boat. Dari 2.000 orang penumpang Lusitania, sejumlah 1.195 orang tenggelam atau tewas dalam serangan tersebut.

Kapal selam Jerman U-boat
Bencana perang lainnya adalah senjata kimia. Gas beracun, senjata yang pertama kali digunakan oleh Prancis dan kemudian juga oleh Jerman, menyebabkan kematian menyedihkan ribuan serdadu. Banyak serdadu menjadi buta karena gas tersebut, dan pasukan harus membagikan topeng anti gas sebagai alat pelindung. Rakyat sipil pun diberikan topeng anti gas untuk melindungi mereka dari ancaman yang seringkali mematikan ini.
Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat. Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat. Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata 'bom' disebutkan. Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.
Derita yang parah akibat Perang Dunia I juga tercermin di dalam karya seni. Hasil karya sesudah perang menggambarkan kesakitan dan penyakit jiwa. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan keadaan jiwa sang seniman, namun juga keadaan jiwa seluruh generasi tersebut. Generasi yang merasakan akibat kesengsaraan perang yang sangat mendalam ini kemudian dijuluki "Generasi yang Hilang."
Sebagaimana yang telah kita saksikan, perang adalah perantara kekejaman yang besar yang tidak bermanfaat bagi pribadi atau pun masyarakat.Perang adalah malapetaka sosial yang menimbulkan kepedihan besar dan menorehkan luka yang dalam kepada manusia, yang akan perlu waktu lama, jika dapat disembuhkan. Allah, di lain pihak, telah memerintahkan manusia untuk menghindari perang dan mengutamakan perdamaian. Allah memberi kabar gembira untuk orang yang melakukan amal saleh:
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Qashash: 83)
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (QS Shaad: 28)Jadi, apakah penyebab bencana ini, yang telah mengubah Eropa menjadi lautan darah? Mengapa para pemimpin negara-negara berkuasa menjerumuskan bangsa mereka ke dalam lembah kematian yang sia-sia ini?
Sebelum perang, banyak orang berpikir bahwa perang seperti ini akan sangat bermanfaat, dan bahkan diperlukan. Banyak orang yang menyambut perang dan sangat gembira ketika perang diumumkan. Para pemimpin dengan bangga mengirimkan serdadu mereka ke medan peperangan.
Penyebab utama kesalahan besar ini adalah keyakinan mereka akan sebuah gagasan, yaitu ajaran Darwin (Darwinisme). Ahli sejarah Amerika, Thomas Knapp menjelaskan hal ini sebagai berikut:
Perang itu sendiri bukanlah hal yang mengejutkan. Perang sebenarnya sudah diperkirakan oleh kalangan Eropa secara luas sekitar sepuluh tahun sebelum 1914. Bahkan ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa sejumlah orang Eropa dari berbagai pihak menyambut datangnya perang. Perang dianggap menyucikan, menggairahkan, membuat muda kembali. Sistem pendidikan di sebagian besar negara Eropa telah dirasuki oleh semacam sikap mental bersaing dari paham Darwinisme Sosial, di mana perang dilihat sebagai hal yang menyemangati dan memuliakan.
Darwinisme Sosial adalah penerapan teori evolusi Darwin dalam masyarakat.

Charles Darwin
Di dalam teorinya, yang kemudian terbukti keliru, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk di alam terlibat dalam pertarungan untuk bertahan hidup. Dia menyatakan bahwa manusia adalah bentuk lanjutan dari hewan yang memenangkan pertikaian. Teori yang keliru ini, yang tampak seolah kenyataan ilmiah bagi banyak orang, mengingat rendahnya tingkat teknologi di kala itu, menjadi dasar bagi Perang Dunia I serta bagi sejumlah bencana kemanusiaan lainnya.
Catatan harian dan surat-menyurat pribadi para pemimpin Eropa masa itu menunjukkan bahwa mereka terpengaruh oleh Darwinisme Sosial. Para pemimpin ini mengingkari jalan akhlak yang didasarkan pada kasih sayang dan cinta yang Allah wahyukan kepada manusia, dan lebih memilih Darwinisme Sosial.
Sebagai contoh, Jenderal von Hoetzendorff, kepala staf Austria-Hungaria menulis dalam kenangan setelah perangnya:
Agama, ajaran akhlak dan pandangan filsafat yang penuh kasih, terkadang mampu melemahkan perjuangan manusia untuk bertahan hidup dalam bentuknya yang paling kasar, namun takkan pernah berhasil menghilangkannya sebagai sumber penggerak dunia… Sesuai dengan prinsip besar inilah bencana perang dunia terjadi sebagai akibat kekuatan penggerak dalam kehidupan negara dan masyarakat, bagaikan badai yang secara alamiah harus melepaskan energinya sendiri.
(James Joll, Europe Since 1870: An International History, Penguin Books, Middlesex, 1990, hal. 164)
Friedrich von Bernhardi, jenderal Perang Dunia I lainnya, juga menarik garis penghubung antara perang dengan apa yang disebut sebagai hukum alam evolusi:
Perang adalah kebutuhan makhluk hidup. Perang sama pentingnya dengan pertarungan unsur-unsur alam; perang memberikan keputusan yang menurut ilmu kehidupan adalah adil, karena keputusannya berpijak pada sifat paling mendasar dari segala sesuatu. (M. F. Ashley-Montagu, Man in Process, World. Pub. Co., New York, 1961, hal. 76, 77)
Kesimpulannya, Perang Dunia I disebabkan oleh para penguasa Eropa yang percaya bahwa peperangan, pertumpahan darah, penderitaan, dan membuat orang lain menderita semuanya adalah bagian dari "hukum alam." Teori evolusi Darwin-lah yang telah mendorong seluruh generasi ke dalam keyakinan yang keliru ini. Gambaran sosok Darwin yang gelap bersembunyi di balik tirai peperangan.
Namun, berlawanan dengan pernyataan Darwin, manusia bukanlah hewan yang bertahan hidup dengan tujuan berperang satu sama lain. Di dalam Al Quran, Allah menyatakan hal berikut tentang orang yang memulai perang:
… Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (QS Al-Maidah: 64)
Allah menciptakan manusia, memberi mereka ruh yang khas dibanding makhluk hidup lainnya, dan memerintahkan mereka untuk menjalani hidup berakhlak. Jalan hidup seperti ini membutuhkan cinta, rasa persaudaraan, belas-kasih, dan perdamaian. Hanya jika manusia mematuhi perintah inilah, dunia dapat menjadi tempat yang damai. Perintah ilahi yang akan membawa kedamaian dan keselamatan kepada seluruh umat manusia dinyatakan di dalam Al Quran sebagai berikut:
... dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash: 77)Perang Dunia I adalah hasil dari sistem penalaran yang menganggap bahwa perkelahian dan pertumpahan darah adalah hukum alam yang penting. Bahkan setelah perang berakhir, filsafat ini masih tetap hidup. Karena tidak mati, filsafat ini terus menanamkan benih perang yang bahkan lebih besar dan lebih mengerikan. Jerman merupakan pusat ancaman besar ini.
Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I menjatuhkan kepada Jerman beban keuangan yang sangat berat sebagai ganti rugi. Walaupun bangsa ini berjuang untuk memulihkan diri dari akibat perang, mereka jatuh ke dalam krisis ekonomi yang parah. Kelompok-kelompok politik yang bersaing bertikai di jalanan. Di tengah suasana yang kacau ini, sebuah gerakan politik yang fanatik mulai muncul. Ini adalah Partai Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Paham Nazi tidak lain merupakan penafsiran dari Darwinisme Sosial.

"Saya tidak memiliki cita-cita lain selain menjadi prajurit pertama dari Imperium Jerman."
Hitler
Hitler telah menggunakan pandangan "pertarungan ras untuk bertahan hidup" yang merupakan dasar teori Darwin. Menurut Hitler, ras Aria bangsa Jerman berada di puncak tangga evolusi dan mereka berhak memimpin ras yang lain. Agar pandangan ini menjadi kenyataan, mereka butuh perang yang lain lagi, yaitu perang yang akan membuat Jerman menjadi penguasa di seantero dunia. Para pemimpin yang kejam dan berambisi memimpin gerakan ini.
Keadaan para pemimpin ini dijelaskan sebagai berikut di dalam Al Quran:
Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak. dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS Al-Baqarah: 205)
Maka apakah jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS Muhammad: 22)ereka bergerak menuju utara dan menduduki Finlandia. Serangan ini menyebabkan tewasnya lebih dari seperempat juta manusia.
Dengan serangan yang dilancarkan pada bulan April 1940, pasukan Hitler menduduki Denmark, Norwegia, Belgia, dan Belanda. Tentara Jerman memasuki Prancis melalui Belgia pada bulan Mei 1940. Puluhan ribu rakyat sipil mulai mengungsi untuk menyelamatkan diri dari ancaman kekerasan Nazi.

Stalin
Pada tanggal 13 Juni, tentara Jerman berbaris memasuki jalan-jalan di kota Paris. Hitler berpose untuk para juru foto di depan Menara Eiffel. Dalam bulan-bulan berikutnya, Jerman melanjutkan perang dengan menyerbu Bulgaria, Yugoslavia, dan Yunani. Seantero Eropa dihancurkan oleh sepatu lars Hitler.
Rencana pendudukan Jerman yang terbesar adalah melawan bekas sekutunya, Rusia. Rencana ini, yang diberi nama sandi Operasi Barbarossa, dimulai dengan sebuah serangan mendadak pada tanggal 22 Juni, 1941.
Tentara Jerman bergerak dengan cepat dan dalam 12 minggu, mereka telah menyerbu Kiev. Satu bulan kemudian, mereka sampai di pinggiran Moskow.

KEKEJAMAN YANG TERSEMBUNYI
DI BALIK LAYAR 

Jerman Nazi mengganggap penting pameran unjuk kekuatan. Tujuannya adalah membutakan masyarakat dari kekejaman yang dilakukannya, dan mencuci otak masyarakat.
Diatas. Pemandangan kuburan massal yang mengerikan, bukti kebiadaban Nazi.
Tiga tahun berikutnya menjadi saksi meletusnya perang mengerikan antara Jerman Nazi dengan Uni Soviet. Pertikaian ini, yang menjadi perang paling berdarah di sepanjang sejarah, membuat lebih dari 30 juta nyawa melayang. Kedua pihak yang bertikai dalam perang ini, Paham Nazi dan Komunis, melakukan kejahatan yang mengerikan terhadap umat manusia.
Paham yang bertempur dalam perang ini mencoba mewujudkan harapan dan rencananya sendiri, walaupun mereka tidak punya alasan moral atau pun kemanusiaan. Untuk mencapai tujuan, mereka membenarkan pembantaian berjuta manusia. Mendukung kekejaman yang tidak mengenal batas seperti itu dilarang keras dalam Al Quran.
Dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan. (QS Asy-Syu’ara’: 151-152)negara Eropa Timur dan menjadikan tempat tersebutLebensraum, atau "ruang hidup," bagi rakyat Jerman. Puluhan juta orang yang sudah menghuni tempat ini menghadapi pembantaian kejam.
Tentara Nazi melakukan pembantaian besar-besaran di setiap wilayah yang mereka duduki di Eropa Timur. Terutama sekali, mereka melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi, Gipsi, Polandia, dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah daripada mereka.
Satuan SS Nazi khusus yang dibentuk terutama untuk mengadakan pembantaian ini mulai membunuh semua kelompok sasaran mereka, terutama bangsa Yahudi. Semua wilayah yang sudah diduduki dipenuhi jenazah yang tewas dan orang-orang selamat yang meratapi mereka. Para pendeta dan tempat-tempat ibadat merupakan sasaran yang paling disukai oleh Nazi. Mereka membakar dan menghancurkan semua gereja dan membunuh para agamawan.
Kekejaman Nazi benar-benar tampak di pusat-pusat tawanan mereka. Bangsa Yahudi, Gipsi, tahanan perang, dan pendeta Katolik dipaksa bekerja keras layaknya budak. Barak tawanan ini tak ubahnya rumah pejagalan manusia. Berjuta-juta lelaki, perempuan, dan anak-anak yang tak bersalah dibantai secara kejam dengan cara yang dirancang untuk membunuh manusia secara massal. Saat barak tersebut dibebaskan, Sekutu disambut oleh puluhan ribu mayat yang diletakkan berdampingan dengan tahanan yang menunggu di pintu kematian. Di dalam barak tawanan Nazi, sejumlah 11 juta orang tidak bersalah kehilangan nyawa mereka.
Pada tahun 1943, makin jelas bahwa Nazi akan kalah perang. Di Stalingrad, bala tentara Hitler menderita kekalahan telak di tangan angkatan bersenjata Soviet. Setelah bencana ini, bangsa Jerman juga kalah dalam perang lainnya di wilayah Kursk, peristiwa yang dikenal sebagai perang tank terbesar dalam sejarah. Kekalahan kini tidak dapat dielakkan. Namun para anggota Nazi, walaupun menarik diri, tetap meneruskan pembantaian. Bertindak atas perintah Hitler, mereka menghancurkan semua wilayah yang mereka lewati dan membunuh rakyat sipil. Pasukan Jerman meninggalkan jutaan mayat dan orang yang selamat yang meratapi saudaranya.
Saat pasukan Sekutu mencapai Berlin, jatuhnya Nazi tidak dapat lagi dielakkan. Namun, pasukan Tentara Merah yang memasuki Berlin menjadi wakil paham kekerasan yang lain lagi. Dalam tahun-tahun berikutnya, sudah demikian jelas bahwa tentara Stalin tidak kalah kejam dan bengisnya dibandingkan dengan tentara Hitler. Hampir sama saja jumlah orang yang binasa di barak tawanan Stalin. Di wilayah yang mereka duduki, serdadu-serdadu Stalin melakukan pembantaian yang serupa dengan kekejian serdadu Nazi.
Tindakan gila yang dikenal sebagai Perang Dunia II meminta korban nyawa 55 juta orang. Dunia telah menjadi saksi bagi bentuk lain upacara setan yang menumpahkan darah. Padahal, Allah menyuruh manusia mengikuti jalan damai dan aman, bukan jalan setan:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah: 208)Kedua perang dunia di abad lalu yang pernah kita jalani, memberikan pelajaran penting bagi kemanusiaan. Kedua tragedi ini menunjukkan bahwa perang bukanlah semata-mata akibat pertikaian kepentingan yang wajar antar-negara, karena pertikaian semacam itu dapat diselesaikan melalui jalur perundingan. Penyebab perang sebenarnya adalah ideologi manusia, yang membuat keputusan untuk mengejar ideologi itu. Ini adalah ideologi yang menganggap pertempuran, pertumpahan darah, dan menimbulkan penderitaan sebagai unsur sifat dasar manusia, dan inilah penyebab nyata kekejaman.
Ideologi ini disebut Darwinisme Sosial. Ini merupakan kepercayaan bahwa manusia adalah sejenis hewan semata yang hadir akibat serangkaian peristiwa kebetulan. Perang Dunia I adalah buah dari sikap para pemimpin Eropa yang secara terbuka menyatakan pandangan Darwinis mereka. Orang-orang yang bertanggung jawab terhadap Perang Dunia II juga memiliki keyakinan yang kuat terhadap Darwinisme Sosial.
Hitler meminjam ideologi rasis ini dan keyakinannya terhadap perang dari Darwinisme. Riwayat hidupnya, Mein Kampf (Perjuanganku), melambangkan penyesuaian atas gagasan Darwin tentang "perjuangan bertahan hidup."
Pada tahun-tahun awalnya, saat dia bekerja sebagai wartawan, pemimpin fasis Italia, Mussolini adalah seorang tokoh evolusi yang setia, sehingga dia menganggap Darwin sebagai "pemikir terbesar di abad ke-19." Selama pemerintahan diktatornya, dia mempertahankan ideologi yang sama dan menyatakan bahwa terjadinya perang adalah sebuah "hukum evolusi."
Walaupun dididik sebagai pendeta selama masa mudanya, Stalin tidak percaya kepada Tuhan setelah membaca buku Darwin Origin of the Species (Asal Usul Makhluk Hidup). Selama masa pemerintahannya yang kejam, dia memaksakan teori Darwin dan Lamarck, seorang evolusionis yang bahkan lebih terbelakang lagi, terhadap rakyat Rusia.
Bagi para diktator ini, yang memandang manusia sebagai kawanan hewan, menumpahkan darah hanyalah kejadian hidup yang lumrah. Di balik berbagai pembunuhan itu, kita menemukan keyakinan para diktator terhadap Darwinisme Sosial.
Tidak akan ada kedamaian di muka bumi selama Darwinisme Sosial tetap ada. Ideologi ini mengajak bangsa-bangsa, bahkan seluruh peradaban ke dalam perseteruan tanpa akhir. Menurut Darwinisme Sosial, ini adalah tujuan keberadaan umat manusia.
Padahal, kenyataannya sangatlah berbeda. Manusia hadir tidak untuk saling bertikai, melainkan untuk mengabdi kepada Allah dan menjalani hidup mereka di bawah petunjuk-Nya. Hal ini memerlukan cinta, rasa saling-memaafkan, dan perdamaian. Bila manusia menyadari hal ini, akan ada akhir untuk peperangan dan air mata, dan kedamaian serta kebahagiaan akan mengemuka. Hal ini diwahyukan di dalam Al-Quran:
Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS Yunus: 25)
Orang-orang beriman seharusnya saling bekerjasama untuk menebar persahabatan, persaudaraan dan persatuan, karena jika mereka tidak melakukannya, kemelut dan kerusakan akan selalu menghantui dunia. Al Qur’an memaparkan kebenaran yang teramat penting ini:
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al-Anfal: 73)