Hamas mengancam akan menculik lebih banyak lagi tentara Israel dalam rangka untuk meningkatkan posisi tawar mereka dalam negosiasi pertukaran tawanan.
Surat kabar mingguan milik Hamas al-Risalah melaporkan pada hari Minggu kemarin (24/4) bahwa Hamas telah mengambil keuntungan dari situasi yang relatif tenang di wilayah selatan untuk melakukan rencana penculikan lebih banyak lagi tentara Israel dalam waktu dekat.
Editorial surat kabar itu mencatat bahwa Hamas menyadari fakta bahwa penculikan yang lain mungkin akan menyebabkan eskalasi militer di Jalur Gaza, yang dapat mengakibatkan pembunuhan Gilad Shalit.
"Gerakan perlawanan akan datang dalam waktu dekat untuk melakukan penculikan yang tentara Israel yang lain," kata artikel itu, menambahkan bahwa seruan Israel untuk warga negaranya agar meninggalkan Semenanjung Sinai ditambah dengan peringatan kewaspadaan tinggi di perbatasan Mesir menunjuk terjadinya peningkatan kekhawatiran Israel.
Menurut penulis editorial, penculikan yang lain akan menciptakan tekanan penting yang akan mengarah pada pembebasan tahanan Palestina yang dipenjarakan di Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan.
Artikel tersebut juga mengutip komentator militer dan politik yang mengklaim bahwa Israel khawatir tentang penculikan lain, karena langkah tersebut akan menekan pemerintah Israel untuk menyetujui tuntutan Palestina.
Menurut penulis, upaya penculikan terakhir terjadi selama Operasi Cast Lead, ketika anggota Hamas berhasil menculik seorang tentara di bagian timur Jalur Gaza dan menahan dia di dalam apartemen, sampai Israel membombardir tempat itu dan membunuh prajurit Israel itu sendiri.
Surat kabar mingguan milik Hamas al-Risalah melaporkan pada hari Minggu kemarin (24/4) bahwa Hamas telah mengambil keuntungan dari situasi yang relatif tenang di wilayah selatan untuk melakukan rencana penculikan lebih banyak lagi tentara Israel dalam waktu dekat.
Editorial surat kabar itu mencatat bahwa Hamas menyadari fakta bahwa penculikan yang lain mungkin akan menyebabkan eskalasi militer di Jalur Gaza, yang dapat mengakibatkan pembunuhan Gilad Shalit.
"Gerakan perlawanan akan datang dalam waktu dekat untuk melakukan penculikan yang tentara Israel yang lain," kata artikel itu, menambahkan bahwa seruan Israel untuk warga negaranya agar meninggalkan Semenanjung Sinai ditambah dengan peringatan kewaspadaan tinggi di perbatasan Mesir menunjuk terjadinya peningkatan kekhawatiran Israel.
Menurut penulis editorial, penculikan yang lain akan menciptakan tekanan penting yang akan mengarah pada pembebasan tahanan Palestina yang dipenjarakan di Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan.
Artikel tersebut juga mengutip komentator militer dan politik yang mengklaim bahwa Israel khawatir tentang penculikan lain, karena langkah tersebut akan menekan pemerintah Israel untuk menyetujui tuntutan Palestina.
Menurut penulis, upaya penculikan terakhir terjadi selama Operasi Cast Lead, ketika anggota Hamas berhasil menculik seorang tentara di bagian timur Jalur Gaza dan menahan dia di dalam apartemen, sampai Israel membombardir tempat itu dan membunuh prajurit Israel itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar