Dokumen rahasia yang bocor baru-baru ini menunjukkan bahwa militer AS sengaja menahan dan menyiksa ratusan orang tak bersalah di penjara Teluk Guantanamo selama bertahun-tahun.
File dokumen rahasia yang dirilis oleh situs web WikiLeaks menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah membebaskan puluhan tahanan "berisiko tinggi", sekaligus menahan ratusan orang yang tidak bersalah selama bertahun-tahun, AFP melaporkan.
Militer AS menganggap hanya 220 orang dari 779 yang telah ditahan di fasilitas tahanan ini sejak tahun 2002 yang diduga terkait dengan terorisme dan berbahaya bagi AS.
380 tahanan lain distempel sebagai prajurit berpangkat rendah yang telah melakukan perjalanan ke Afghanistan, sementara 150 dari mereka merupakan warga Afghanistan yang tidak bersalah atau warga Pakistan yang berprofesi sebagai supir, petani, atau koki, ditahan selama bertahun-tahun karena identitas mereka yang salah.
Menurut National Public Radio (NPR), setidaknya dua contoh AS telah gagal untuk melepaskan tahanan meskipun saat AS menulis file terkait tentang mereka, AS telah mengakui bahwa mereka tidak bersalah dan tidak menimbulkan ancaman bagi AS.
Saat ini ada 172 tahanan di penjara Guantanamo, banyak di antaranya telah ditahan tanpa tuduhan selama lebih dari sembilan tahun.
Presiden AS Barack Obama telah gagal untuk menjaga sumpahnya di tahun 2009 yang berjanji untuk menutup penjara tersebut dalam waktu setahun setelah dirinya menjabat.
Fasilitas penahanan Guantanamo awalnya didirikan di pangkalan angkatan laut AS di Kuba pada tanggal 11 Januari 2002, di bawah mantan Presiden AS George W. Bush.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar